Jika Manusia Jadi Semut.!

Ziarah Batin.          
                      

Manusia seumpama si semut kecil, yang kadang tak terlihat jelas oleh kasat mata. Namun, di balik tubuhnya yang mungil, semut adalah makhluk rajin yang selalu menjaga kebersamaan dan keharmonisan dengan sesamanya.

Semut adalah serangga sosial. Dari mereka, kita belajar nilai kemanusiaan yang lahir bukan dari kata-kata, melainkan dari tindakan nyata. Nilai itu hanya akan tertanam dalam hati bila manusia membuka diri untuk menyadarinya. Dari kesadaran itulah tumbuh benih cinta yang abadi di lubuk hati setiap insan.

Paradigma semut mengajarkan kita: jadilah kecil di antara yang besar, dan besar di antara yang kecil. Jadilah terang di tengah gelap, dan jangan hanya bersinar di tempat yang sudah terang, sebab cahaya sejati adalah yang mampu menerangi sekelilingnya.

Andaikan engkau menjadi seekor semut, apakah engkau mampu memahami dunia manusia? Apakah engkau menyadari perilaku manusia yang kian hari justru merusak dirinya sendiri, bahkan melampaui batas hadapan Sang Maha Esa?

Akhirnya, kesadaran sejati selalu berawal dari pengalaman pribadi, dari perjalanan batin setiap orang. Dan di sanalah terbentuk tahapan kesadaran sebuah mindset yang mengarahkan manusia pada nilai hidup yang benar.

Filosofi Si Semut...

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama