Save Raja Empat

Dulu tempat ku dikenal sebagai surga dunia, kini dujuluki tempat neraka bagi kami orang papua, tindakan kaum hirarki penguasa. eksploitasi ekosistem alam papua tidak henti dimata penguasan, dulu ditemani dengan suara nyanian jenderawasih kini dipenuhi bunyi mesin, suara kaum jelata tidak punya arti bagi penguasa. ketidakadilan semakin hari semakin bertambah. bagaimanakah persatuan Indonesia memenuhi ekspektasi bineka tunggal ika. ekosistem pulau jawa dilestarikan sebagai mana memprioritaskan kaum penguasa, ekosistem alam papua dikuras habis habisan, “Papua Bukan Tanah Kosong” yang bisa ambil tampa sepengetahuan masyrakat adat, papua merupakan dimana kehidupan kami sangat tergantung pada alam. kami melestarikan alam dan alam melengkapi kebutuhan kami. keharmonisan antara manusia dan alam punya keakraban yang transenden. Tulisan ini adalah jeritan hati yang mengungkapkan luka kolektif masyarakat adat Papua. Ini bukan sekadar kritik terhadap kebijakan negara, tapi sebuah ajakan untuk merenungkan kembali nilai-nilai kemanusiaan, keadilan ekologis, dan makna sesungguhnya dari Bhinneka Tunggal Ika. Jika keanekaragaman adalah kekayaan bangsa, maka pengabaian terhadap tanah Papua adalah pengkhianatan terhadap cita-cita persatuan Indonesia. Refleksi ini mengajak kita untuk kembali memanusiakan manusia dan memuliakan alam. Ketika alam disakiti, manusia pun akan terluka. Keharmonisan antara manusia dan ciptaan bukanlah utopia, tetapi panggilan hidup yang nyata terutama bagi mereka yang hidup sangat tergantung pada alam seperti masyarakat Papua. Maka, suara mereka harus didengar, hak mereka harus dihormati, dan alam mereka harus dijaga. Karena Papua bukan tanah kosong Papua adalah tanah kehidupan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama