Kepergian Enago membuat Bedugi tersandra oleh segudang sedih di hati yang mendalam, Dermaga Hollandia penuh dengan lautan manusia namun, tiba-tiba hening sesaat tak ada orang disekitarnya.
Kerinduanku tak mampu membendung kapal DOBONSOLO stom tiga kali membawa Enago menujuh Dermaga Nabire. Kapal DOBONSOLO mulai membalik muka arah lautan Pasifik, suasana hati melintasi oleh gelombang kesedihan, Bedugi sejenak membayangkan kepergian Enago dengan wajah yang sedih.
Enago mengambil posisi paling depan di dek 7 menunjukkan lesung pipinya yang tipis,wajah yang pesona, sambil Enago melambai-lambaikan tangan, entah apa enago sedih atau senang. Lesung pipinya akan ku kenang setiap kali mengingatkanmu, lesung pipi-mu melekat bersama sum-sum tulangku, Bedugi tak mampu mengikhlaskan Kepergian Enago.
Dan ketika kapal itu benar-benar lenyap di cakrawala, Bedugi tahu ada bagian dari dirinya yang tak akan pernah kembali. Ia berdiri lama di tepi dermaga, mematung di antara debur ombak dan bisikan anginmembiarkan kesedihan tinggal dan berakar di dadanya.
Hari itu, langit Hollandia ikut menangis. Tapi tak ada hujan. Hanya sepi dan seorang lelaki yang kehilangan akan Enago.
Hollandia, 05 Juni 2025
By: Bedugi
Posting Komentar