Kisah Kasih di lingkaran AB

Rasa yang Terpendam


Di tengah riuh Kota Lingkaran AB, di kota Jayapura, ada seorang lelaki bernama Rudi. Ia adalah lelaki yang kuat dan tak kenal menyerah, terutama dalam urusan hati. Sejak pertama kali melihat Beti, gadis keturunan Paniai itu, hatinya langsung terpaut. Beti memiliki pesona yang berbeda, keanggunan yang membuat setiap lelaki menoleh, tetapi juga ketegasan yang menjadikannya sulit didekati.

Namun, bagi Rudi, rasa sukanya bukan sekadar kagum. Ia benar-benar jatuh cinta. Setiap hari, ia berusaha mencari cara untuk menarik perhatian Beti. Namun, setiap kali mendekatinya, yang ia dapatkan hanyalah tatapan dingin dan sikap cuek.

Beti tahu betul perasaan Rudi, tapi ia menutup rapat hatinya. Baginya, cinta kepada Rudi adalah sesuatu yang tak mungkin terwujud. Ada masa lalu yang menahannya, ada tembok yang tak bisa ia runtuhkan begitu saja. Dulu, Beti pernah mencintai seorang lelaki, anak kepala suku yang menjanjikannya dunia penuh kemewahan. Namun, akhirnya ia sadar, cinta itu bukanlah tentang uang dan barang. Hatinya telah hancur, dan ia memilih untuk menutup pintu bagi siapapun yang ingin mendekatinya.

Rudi yang awalnya begitu bersemangat, perlahan mulai merasakan lelah. Setiap usahanya seolah sia-sia, dan hatinya dipenuhi kebimbangan. Apakah ia harus terus berjuang atau menyerah?

Namun, rasa itu tetap ada. Ia tak bisa mengusirnya begitu saja. Rudi mencoba mencari celah untuk bisa memiliki Beti, tetapi ia sadar, betapapun besar perjuangannya, jika hati Beti tetap tertutup, maka semuanya akan berakhir sia-sia.

Pada suatu hari, di tepi pantai  Hol Jayapura, Rudi duduk termenung. Ia menatap laut yang luas, sama luasnya dengan perasaannya yang tak tersampaikan. Di dalam hatinya, ia bertanya, di mana aku harus menempatkan rasa ini?

Akhirnya, Rudi mengambil keputusan. Ia memilih untuk menjauh. Bukan karena menyerah, tetapi karena ia sadar, cinta tak bisa dipaksakan. Kadang, cinta bukan tentang memiliki, tetapi tentang mengikhlaskan.

Dan dengan berat hati, Rudi melangkah pergi, membawa rasa yang masih terpendam, tapi kini tanpa beban.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama