Pemasangan Salib Merah Oleh Umat Boven

    Pemasangan salib merah oleh masyarakat Awyu di Boven Digoel merupakan simbol perlawanan dan protes yang kuat terhadap ancaman penguasaan tanah adat mereka oleh pemerintah Indonesia dan investor. Salib merah ini menjadi penanda sekaligus seruan atas keteguhan masyarakat adat untuk mempertahankan wilayah leluhur mereka dari ancaman proyek seperti perkebunan sawit, program food estate, dan transmigrasi yang kerap menggusur dan merusak ekosistem setempat.

Kekudusan Tanah Adat
Dalam budaya dan kepercayaan banyak suku di Papua, tanah adat bukan hanya aset ekonomi, tetapi juga tempat spiritual yang diwariskan oleh leluhur. Pemasangan salib merah menegaskan bahwa tanah ini memiliki makna sakral yang harus dihormati.


Perlawanan Non-Kekerasan
Salib, sebagai simbol universal pengorbanan dan perjuangan, juga menjadi wujud perlawanan damai terhadap dominasi dan eksploitasi yang melibatkan pengambilalihan tanah.

Pesan Moral dan ritualitas
Warna merah pada salib bisa jadi melambangkan darah dan kehidupan, menggambarkan risiko besar yang dihadapi masyarakat, termasuk kemungkinan kehilangan sumber





Sumber : tanjung Nabima.





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama