1000 kisah
Suatu hari, Rian memberanikan diri untuk mendekati Jeni. “Maaf, boleh aku duduk di sini?” tanyanya dengan gugup. Jeni mengangkat wajahnya dari novel dan tersenyum. “Tentu, duduklah,” jawabnya.
Dari pertemuan sederhana itu, mereka mulai berbicara tentang banyak hal. Mereka berbicara tentang impian, masa lalu, dan harapan untuk masa depan. Jeni merasa nyaman dengan Rian, dan begitu pula sebaliknya. Hari demi hari, mereka semakin dekat.
Namun, Jeni tahu bahwa cinta mereka tidak akan pernah sepadan. Jeni berasal dari keluarga berada di Jakarta, sementara Rian hanyalah seorang barista dengan impian sederhana. Meski demikian, Jeni tidak pernah mempermasalahkan latar belakang Rian. Baginya, Rian adalah seseorang yang penuh perhatian dan selalu membuatnya merasa dihargai.
Suatu malam, di bawah bintang-bintang yang bersinar terang, Rian mengajak Jeni berjalan-jalan di tepi pantai. “Jeni, aku tahu kita berasal dari dunia yang berbeda,” kata Rian, suaranya bergetar. “Tapi aku mencintaimu lebih dari apa pun di dunia ini.”
Jeni menatap Rian dengan mata yang penuh haru. “Rian, aku juga mencintaimu,” jawabnya. “Tapi aku takut perbedaan kita akan menjadi masalah besar.”
Rian menggenggam tangan Jeni erat-erat. “Jangan khawatir tentang itu, Jeni. Cinta kita akan mengatasi segalanya.”
Namun, kenyataan tidak semudah itu. Ketika keluarga Jeni mengetahui hubungannya dengan Rian, mereka langsung menentangnya. Mereka merasa Rian tidak layak untuk Jeni dan memaksa Jeni untuk kembali ke Jakarta.
Dengan hati yang hancur, Jeni meninggalkan Nabire. Dia tidak bisa melupakan Rian, dan setiap malam dia menangis mengenang momen-momen indah mereka bersama. Di sisi lain, Rian merasa kehilangan dan hampa tanpa Jeni di sisinya. Kafe tempat mereka bertemu menjadi saksi bisu cinta mereka yang tidak sepadan.
Tahun demi tahun berlalu, dan Jeni akhirnya kembali ke Nabire. Dia ingin melihat tempat-tempat yang penuh kenangan bersama Rian. Ketika dia tiba di kafe itu, dia terkejut melihat Rian masih bekerja di sana. Mereka bertatapan, dan dalam sekejap, semua kenangan lama kembali menghampiri.
“Rian,” kata Jeni dengan suara bergetar. “Aku kembali.”
Rian tersenyum, tetapi ada kesedihan di matanya. “Jeni, aku selalu menunggumu.”
Mereka duduk bersama dan berbicara tentang masa lalu. Meskipun banyak hal telah berubah, cinta mereka tetap sama. Namun, mereka tahu bahwa mereka tidak bisa kembali ke masa lalu. Mereka harus melanjutkan hidup masing-masing, dengan kenangan lama di hati mereka.
Di kota Nabire yang tenang, Jeni dan Rian menyimpan kenangan cinta yang tidak sepadan. Mereka mungkin tidak bisa bersama, tetapi cinta mereka akan selalu hidup dalam setiap sudut kota itu.
💛💜💙
PENA GEMOPUT "
HoLANdia 16 sep 2024
Posting Komentar