"Filosofi Orang Mapiha"
Diawali dengan kata kejujuran, keadilan, kebenaran.
Inilah filosofi orang mapia, yang ada dan telah ada. filosofi ini merupakan pewarisan dari generasi ke-generasi. Salah seorang Tokoh adat penatua bernama lambertus mengatakan bahwa filosofi orang mapiha selalu dilandasi dengan kejujuran, keadilandan kebenaran. dengan presektif bapak Lamber, orang mapia bertindak jujur adil dan benar, maka Mereka memiliki sifat kasih yang lebih utama terhadapa sesama, terlebihnya bereligi kepada sang pencita sebagai Yahwe.
Orang mapiha juga mendiami lima distrik dikatakan sebagai mapia tengah, mapia barat, mapia timur, sukikai dan sukikai selatan. dialek mereka berbaha suku mee, dan mereka taat kepada tradisi dan kebudayaan mereka.
Ø Dari segi sosial.
Kebiasan Kehidupan mereka saling bergantungan satu sama lain, ketika kelamnya tiba mereka duduk bersama di tungku api untuk menceritakan apa itu arti dan makna dari kehidupan. Sebagai seorang ibu ia memasak makanan dan membagi-bagikanya kepada kepada anak-anaknya. Dalam satu tunggku menghasilkan keluarga yang ideal. dari tungku itulah membentuk krakter dan moralitas yang sesuai dengan apa yang diimpihkan oleh kedua orang tuanya.
Ø Dari segi ekonomi.
Sumber mata pencahariaan mereka berkebun, berternak dan berburu. Berdasarkan menurut penatua adat yang ada di mapiha, seorang laki-laki sebelum kawin ia bersiap matang dari berbagai segi-segi kehidupan. dan mampu menerima dan melaksanakan nilai-nilai dan tanggun jawab dalam keluarga, misalnya, membangun rumah, membuat kebun dan mampu mengelingi pagar untuk melindungi kebun agar terjaga oleh binatang buas sepertinya babi hutan dan lain-lain. Dalam setiap keluarga harus mempunyai hewan peliharaan seperti ternak babi, ayam, dan kelici dll. Dan keluarga yang tidak memilik hawan ternak, ia berusaha untuk membuka kebun dan bercocok tanam seperti yang bisa menghasilkan uang dan menafkai keluarga tersebut misalanya: becocok tanam kacang-kacangan, sayur-sayuran dan umbi-umbian.
Ø Dari segi budaya
Mereka taat kepada tradisi mereka, dan mereka penuh keyakinan pada keperjayaan animisme (roh-roh nenek moyang) dan mereka menjaga budaya mereka misalnya: rumah adat, (hage waa) pakaian adat, (koteka dan mogee) nyaian tradisional (wani, komauga, tupee odihauga emaa dll).
Budaya paling popular yang di meuwo khususnya dipakai pada saat pesta tertentu adalah: yuu-waitaa. Yuu-waita sebagai simbol untuk mengobarkan semangat masyarakat setempat untuk melakukan sesuatu yang bajik.
Yuu-waita lebih menonjol pada aksi yang dilalakukan oleh sekelomok orang untuk mengadakan suatu pesta dalam pandangan merunjuk pada kegembiraa individu....
Penulis : pena Gemoput
Posting Komentar